Rabu, 11 Juni 2014

Dikamarku



Pas bangun pagi kemaren saya baru sadar di sudut atas kamarku ada sarang laba-laba yang gede banget. Artinya saya sudah sangat lama tidak merawat kebersihan kamar. Mumpung kemaren gak ngampus jadi saya putuskan untuk tidur lagi.  Lah!?
 
Dari 10 ton sampah yang saya temukan dikamar, ternyata ada beberapa yang punya nilai historis tinggi. Ada alat make up, kacamata, bando, CD (celana dalam), CD(beneran), sampai kutang juga ada. Most of all, milik barisan para mantan dan semua yang pergi tanpa pernah aku miliki..na na na….



Saya sebenernya orang yang sangat teliti menjaga barang. Buktinya barang-barang mantan yang dah putus bertahun-tahun lalu aja masih ada di kamarku yang sekarang, padahal saya setidaknya sudah berpindah kost 3 kali, dan pindah kamar 7 kali. Amazing.

Tanpa disadari saya mulai bernostalgia. Mengingat siapa pemilik barang apa, Kenangan apa saja yang saya lalui dengan dia, dan ngapain aja pas berdua dengan dia di kamar. Fix ndil, kamu rusak.

Seseorang bijak bernama Kendil pernah berkata “Saat kau jatuh cinta kau tidak akan mampu berkata, tapi saat kau patah hati dan terluka maka ceritamu berjuta-juta”. Itulah yang terjadi barang-barang ini selalu mengingatkan tentang cerita-cerita dimasa silam entah sedih, pahit atau bahagia. Satu barang sejuta cerita, bayangkan ada sejuta barang. Maka akan ada sejuta barang kali sejuta cerita. Itu bisa buat ngelunasin utang Negara.

Yang ingin saya sampaikan disini adalah gak semua barang yang gak kepake harus dijual di toko bagus atau berniagadotcom. Alasanya? Pertama barang-barang peninggalan mantan itu gak semuanya bernilai ekonomis tinggi. Berapakah yang kamu dapatkan jika kamu menjual baju couple kamu yang udah sobek-sobek kek baju jaman majapahit? Yakinkan diri kamu bahwa harganya gak akan nyampe buat beli nasi uduk sama lauk + es teh.

Kedua nilai historis barang-barang itu lebih besar dari nilai ekonomisnya. Saya  membayangkan barang-barang peninggalan mantan tersebut tersimpan dalam kardus yang nanti akan saya masukan gudang. Suatu saat ketika cucuku maen kerumah pas lebaran. Dia gak sengaja nemu Celana dalam pink berenda trus nanya “kakek? Ini Segitiga pengaman siapa?”. Lalu  aku akan menjawab dengan senyum lebar “owh itu punya mantan kakek, bla bla bla”. Kemudian cucuku yang cowok itu tertarik buat make dan berakhir sering mangkal di taman KB. Astagfirullah hal adzim.

Kendil juga ngomong “Suatu saat kenangan pahit pun akan membuatmu tertawa ketika mengingatnya”. Kebodohan-kebodohan masa lalu. Kenakalan-kenakalan masa remaja. Ditolak pas menyatakan cinta atau bahkan ketika putus. Itu kadang jadi cerita lucu yang tersendiri.

Sedikit balik ke beberapa bulan yang lalu. Aku tidak sengaja ketemu dengan Rena mantanku yang kebetulan sedang makan siang disebuah rumah makan padang. Pertemuan itu ditandai dengan pertanyaan “Dulu kenapa kita putus ya ndil?”. Dari sana kemudia obrolan pun mengalir tentang kenangan-kenangan kami dulu dan selesai saat kami haru kembali ke kesibukan masing-masing. Kami dulu pernah mencinta dan saling menyakiti. Tapi pada satu moment kehidupan dimana kami sudah saling memaafkan dan tidak ada lagi saling sakit hati. Alasan putus itu jadi tidak penting lagi. Itu malah jadi lelucon yang menyenangkan dalam obrolan.

Pelajaran yang saya dapatkan adalah bahwa bagaimanapun pertemuan, bagaimana terjadi perpisahan selalu ada yang tertinggal. Entah barang, kenangan, atau rasa. Alasan yang membuat barang-barang yang sudah mulai rusak dan usang ini layak untuk dijaga dan disimpan. Toh pada akhirnya masa lalu dan kenangan adalah salah satu alasan yang membuat kita menjadi kita…..

Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me : grape_strife@yahoo.co.id


Follow my blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar