Senin, 23 Juli 2012

Kribo Never Get The Girls T_T


Terlepas dari apapun pendapat orang, gua merasa bahwa diri gua keren.  Gak gak ganteng, tapi bisa dibilang  manis (ngarep). Emang sih nggak semua bilang gitu,setidaknya emak gua dah mengkui secara de faccto dan de jurre bahwa gua gagah. Bahkan seandainya memungkinkan emak gua dengan senang hati akan mencantumkan predikat terakreditasi ganteng di KTP gua. NB: orang yang tidak menganggap gua manis gua anggap sebagai pernyataan orang yang kalah keren.


Dan dengan semua kekeren-nan gua yang tidak dipertanyakan lagi, hari ini gua berdiri didepan sebuah bangunan persegi ukuran  7m X 7m dengan hiasan kerlap kerlip, pita mengkilap dan ornament yang unyu banget. Hal yang paling mengerikan adalah : semua pink.

Ok gua punya dua pilihan yang menyesakkan. Masuk dan dikira sebagai cowok melambai, atau diam didepan menunggu dan dikatakan cemen sama gebetan. One way to hell, dan sebentar lagi gua nyampe disana.  Aku bukan orang yang religius, tapi kalau KAU benar berada diatas sana, tolong selamatkan aku superman.

Andita, temennya temen gua yang sekarang jadi temen gua. Wajahnya manis, kulitnya putih dan rambutnya lurus panjang. Bukan dia bukan bakpao berambut. Wajahnya manis ketika tersenyum. Pahit kalau manyun.
Seperti kata temen gua kemaren, berawal dari facebook, berakhir di pelaminan. Gua khidmat mengamini. Amin. Gua kenalan ma dia berawal dari temen gua yang temennya dia juga sering baca profile gua yang masang status-status yang selalu keren.  See? Gua keren.

Koment-koment-an FB,  tukar ym, chating. Gua tahu namanya andita. Dia juga tahu nama gua kendil. Gua tahu no hapenya  085 713 xxx xxx. Dia juga tahu nomor hape gua 085 713 XXX XXX. Pertanyaannya, berapa nilai X? Lhoh?
Andita orang yang supple dan periang, beda ama gua yang sering galau gak jelas. Kombinasi sempurna dari wajah manis dan sifat yang sadis. Sering banget gua kalah ceng-cengan. Habis mahkota kepala gua jadi bahan cengan sama dia. Rambut gua yang yang berombak seksi, rambut gua yang ikal. Catet gua ikal, bukan kribo!!!

Mau makan inget Andita. Mau tidur inget Andita. Mau bikin  SIM inget bang Jhon. Rasanya seluruh dunia isinya Andita semua. Bahkan pas mau ngasih makan Devi, kura-kura piaraan gua, gua keingat wajahnya Andita. Gua teriak “Andita, jangan makan itu, itu makanan kura-kura… JANGAN!!”. Seminggu kemudian Devi jadi pemurung karena teraniaya makan nggak kenyang.

Kembali ke bagian horror. Gua masih didepan Rumah pink bertahtahkan  papan nama “Rumah Cinta”. Mampus. “Ayo…” ajaknya sambil menarik tangan gua masuk, gua kaku tak percaya seolah gua baru saja melihat nenek-nenek goyang suffle. Muka gua pucat.

“Kenapa lo?” Andita bengong melihat ekspresi aneh gua. “oh” dia manggut-manggut, “santai aja kale”.

“kalau ada yang lihat gimana?” Tanya gua. “kalau emak ma babe gua lihat gua musti jawab apa coba? APAAAA?”
Andita tertawa pelan “cemen akh”.

Anjrit, gua dikatain cemen.

“Tenang nggak bakal dikira kok…” lalu Andita melanjutkan, “kan emang udah mirip”. Dia tertawa tergelak.
“Najis,becanda lo nggak lucu… hahahaha” gua ikutan ngakak.

“Gua serius” dia semakin ngakak.

Gua gusar, Gua nangis, Gua inget mantan  #kemudian galau. Entah mungkin salah gaya berdandan gua hari itu, gua disamain dengan cowok setengah jadi, sama gebetan di malam first date kami. Bukan pertanda baik.

“oke oke, kita nonton aja yuk” kata Andita kemudian. Gua sujud syukur, baca al fatihah, gua berjanji kalau ada rejeki lebih gua pengen naik haji. Amin.

Berdua kita jalan beriringan. Dikiri kanan kelihatan pasangan lain sedang begandengan tangan. Cewek dengan cowok. Cowok dengan cewek. Cewek dengan adiknya, cowok sama cowoknya. OMEGOT. Tekanan social. Disatu sisi gua pengen banget ikut trend megang tangan Andita, tapi disisi lain gua takut salah gandeng tangan Om-Om sebelahnya yang macho abis. Hiks.

Sampai di bioskop masalah lain hadir.

Film yang akan kita tonton sangat penting untuk membangun mood, mood penting karena malam ini rencana gua mau nembak. Kalau nonton film komedi, mood becandanya yang naik. Kalau nonton film romantis romansa akan tercipta. Nasib, gua berada di Indonesia ada empat studio di gedung bioskop itu dan tiga diantaranya memutar film Horno, horor tapi porno. Gua gak mau mood nembak gua keganggu sama image pocong berjemur dipantai dengan bikini polkadot.

 Untunglah di studio dua memutar film anak-anak  Madagascar. Bukan film romantic sih, tapi lebih baik daripada nonton film “begituan”. Film semua umur, tapi karena memang kartun jadi lebih banyak unsur komedi. You know what? Mood romansa yang gua harapkan nggak datang, gua malah jadi korban ceng-cengan Andita. Dia bilang gua mirip sama Rico, salah satu penguin di film itu yang pendek,  buncit, sok pinter dan narsis. Bedanya gua kribo, Sadis.

Andita memang sadis, tapi karena dia manis jadi dimaafkan. Dia juga gak sekejam itu. Setidaknya itu yang ada dipikiran gua ketika dia nolak untuk jadi pacar gua malam itu. Malam itu dia dengan tegas menjawab “Maaf ndil…” see? Dia baik banget, nolak aja pakai maaf, “gua gak suka cowok kribo”. Jleb.
Gua ikal, bukan  Kribo!!!!! Piso mana piso? T_T



===============================================================
cerita ini hanya fiktif, kesamaan karakter adalah disengaja

Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me :
grape_strife@yahoo.co.id


Follow my blog
http://www.clowreedt.blogspot.com/

Minggu, 08 Juli 2012

kenalan, pacaran, berantem, putus #kemudian galau


Wew, juli.
Sebelumnya mau ngucapin met ultah dulu buat temen sekamar gua, yang kemaren tanggal 8 ulang tahun. Sorry kemaren gak ikut perayaannya bro, kerja  T_T
 BTW, gua habis denger, bukan denger juga sih, baca lebih tepatnya sebuah statement yang menarik.

“CINTA itu cuma gitu2 aja...lihat..., kenalan..., suka..., minta nomer hape..., PDKT..., nembak..., jadian..., senang2..., brantem..., putus..., nangis2..., JOMBLO lagi dehhhh....”

Menarik. Kenapa gua ngerasa statement itu menarik? Karena memang siklus itu yang sering terjadi. Dan gua gak bisa menutup mata bahwa hal itu terjadi juga dalam sama gua. :hammer:

Emang sih sakit, ketika kita harus kehilangan sesuatu yang kita sayangi, sesuatu yang kita jaga. Bullshit lah ada orang yang ngomong gak pernah galau gara-gara pasangan.

Tapi keknya memang terlalu sempit kalau kita berpikiran bahwa cinta itu Cuma bersiklus pada kenalan, suka, pdkt, nembak, seneng-seneng , berantem , putus.

Gua sendiri beranggapan bahwa pacaran itu Cuma status, Tidak lebih. Makanya gua jomblo (ALIBI). Pacaran itu mengikat dan hanya penegas akan kepemilikan, istilahnya komitmen meskipun masih tahap remaja.

Bahkan ekstreme, ada temen gua yang kemaren dengan tegas mengatakan bahwa rasa itu lebih dari sekedar komitmen. Dan bagaimana dia tetep bertahan dengan pasangannya meskipun tidak berstatus berpacaran. Bagi dia, rasa nyaman dan kejujuran dalam menyampaikan perasaan tanpa harus  terpaku pada status pacaran lebih baik, daripada keterkekangan. Jujur, gua kagum sama pola pikir lo, barongsai ^_^

Back to topic, jadi penting gak sih pacaran? Gua gak tahu dengan orang lain. tapi pendapat gua dari dulu gak pernah berubah, bahwa pacaran itu penting. Pacaran itu sarana kita untuk lebih mengenal  pribadi orang yang kita harapkan untuk jadi pasangan kita. Disana kita belajar untuk saling mengenal, bersosialisasi, berbagi, dan bertoleransi. Kegagal itu sakit, tapi salah memilih adalah kesalahan yang besar.

Pernah dengar kata-kata “tidak ada salahnya mencoba?”. Mungkin kata-kata itu sangat cocok untuk orang-orang seperti gua. Gua gak ada hal yang lebih utuk dibanggakan. Sebuah ekspektasi biasa ketika gagal, tapi akan ada kebahagiaan lebih ketika berhasil. Karena itu gua mau mencoba, mau bicara, dan mau menyatakan perasaan gua dengan jujur. Bukan Cuma propaganda dan modus mendapatkan cinta :p

dan lagu yang recommended banget buat didengerin


Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me :
grape_strife@yahoo.co.id


Follow my blog

Sabtu, 07 Juli 2012

Penatku



Logisku.. Tak pelak resah dalam hatiku..
Hatiku Adalah warna warni bahagiaku untukmu..
Pekat penat .. nalarku terlalu Lama terluka berada di dalam hatimu..
Rasa.. Asmara bijak bahagia berada didalam hatimu..

Kurapuh, tapi tetap tak lagi kau mengerti hatiku..
Akal sehat ini.. membawa rasa gundah,membuat nalarku dan perasaanku selalu ingin terbawa ke dalam kebencian..
Semua tak ter-ingin olehmu, olehku..

Asa dan rasa ini Karenamu, meneluh sakit dan membuatku semakin menginginkanmu..
Rasa ini cepat mati, tapi fikirku melarangnya..

Berubah, kata yang kau ungkap, kata yang kau ucap..
Tak ada rasa itu kini, nanti..
Kucoba melihat kembali ke dalam hati, fikiran, perasaanku, tak jua kau rasa yang kuinginkan darimu untukku miliki.. Yang kau butukah dariku untuk kau miliki..

Rasaku yang membutuhkan balasmu, dan kau yang mecampakkannya..
Yakinku atasmu, rasa percaya yang menariku terus terjatuh, asa yang kecewa, rasa yang terlarut..

kurelakan kalahku untuk sesuatu yang aku Sayangi sesuatu Yang aku Cintai
jangan biarkan aku menang pada sesuatu yang aku benci dan ragukan atas kesetiaannya..

Saat ini, kini… Senyum ini adalah luka dalam tiap jejakku yang tertatih..