Rabu, 03 Agustus 2011

Renungan bulan ramadhan, Setan dan Aku?

Masuk bulan ramadhan, ayo berjuang menuju hari yang fitri (bukan fitri lestari, bukan cinta fitri). Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah komik strip tentang “Setan Menggugat”. Jadi komik strip itu menceritakan tentang Setan yang menggugat tentang Tuhan yang disebut Maha Adil.

Alasan setan menggugat ke Maha Adilan Tuhan adalah karena dia diusir dari surga ketika tidak mau bersujud kepada Adam, lalu menjebak Adam untuk memakan buah quldi. Kesalahan itu membuat Tuhan murka dan mengusir setan keluar dari surga. Setan membandingkan dirinya yang melakukan pembangkangan kepada manusia. Dua kali kesalahan besar dan diusir dari surga, sedangkan manusia terus saja berbuat kesalahan tapi tetap dianggap sebagai mahluk paling sempurna bahkan Tuhan memberikan kesempatan untuk bertobat (lihat betapa sayangnya Tuhan kepada manusia).

Mungkin ada beberapa orang yang berfikir kalau kata-kata setan ada benarnya. Bagi saya tidak. Saya punya pemikiran tersendiri tentang masalah manusia sebagai mahluk sempurna. Manusia adalah manusia karena mereka memiliki hati, nurani dan pikiran. Manusia memiliki rasa penyesalan ketika berbuat dosa, dan saya juga yakin bahwa manusia selalu merindukan saat –saat damai ketika dekat dengan-Nya. Kita (manusia) diciptakan serupa dengan-Nya, memiliki hati dan nurani yang sesungguhnya lemah dan penuh kelembutan sehingga membutuhkan pertolongan dari-Nya untuk selalu menjaga kesuciannya.

Setiap manusia pernah berbuat salah, dan tidak sedikit dari kita yang menyesal karenanya. Kita menyesal atas semua dosa yang kita perbuat, dan berusaha kembali kedalam ajaran-Nya. Itulah yang membedakan kita dengan Setan, kita memiliki Hati dan Nurani yang membuat kita selalu rindu kepada Tuhan. Itulah yang membuat manusia sebagai mahluk yang sempurna.

Next, ayo kita merenung tentang kehidupan kita sehari-hari. Pernah nggak sih kita berpikir bahwa setan sekarang sedang mengalami krisis eksistensi dengan adanya manusia? Manusia bisa berbuat jahat tanpa diajarkan oleh setan, dan parahnya setanlah yang jadi kambing hitam. Tidak jarang bahkan melakukan tindakan criminal dengan mengatas namakan Tuhan. Satu hal yang perlu diingat adalah agama selalu mengajarkan kebaikan, perang terhadap kejahatan bukan berarti harus dilakukan dengan cara kekerasan.

Ilustrasi:

Setan: “kalau dibulan puasa masih ada yang berbuat dosa siapa yang disalahkan?

Kendil : “setan..”

Setan : “bukannya setan dibelenggu ketika bulan ramadhan?”

Kendil : “nah loh, lu aja disini… dasar setan…”

Setan memang pandai dalam berbohong, tapi manusia tidak kalah licin dalam berkata-kata.

Manusia memiliki kecerdasan dan kreativitas. Mereka mampu menciptakan apapun yang mereka inginkan. Membuat obat yang sangat berguna, tapi juga bisa membuat racun yang berbahaya. Nah dimanakah posisi setan? Manusia selalu diberikan pilihan. Setan akan berusaha agar manusia memilih pilihan yang salah, sedangkan agama akan mengimbangi dengan mengajarkan manusia untuk menjadi baik dan mawas diri.

Bulan ramadhan adalah bulan penuh berkah yang mengajarkan banyak kebaikan. Waktu untuk kita lebih bisa berlatih memperkuat iman dan ketqwaan kita. Marilah kita hiasi ramadhan tahun ini dengan belajar menjadi pribadi yang yang beriman dan bertaqwa. Bersama-sama menuju hari kemenangan.

Marhaban ya Ramadhan ^_^

Regard

Grape_Strife/Clowreedt

My World, My Rules

Contact me : grape_strife@yahoo.co.id


Follow my blog

http://www.clowreedt.blogspot.com/