Senin, 02 Juni 2014

Memiliki, Kehilangan….



Hai Vit, lama aku tidak menulis surat untukmu. Masih jelas sekali diingatanku, ketika kau pergi. Saat Tuhan mengambilmu salah satu berkah terindah yang pernah kupinjam darinya. Berkah yang kuharapkan untuk kumiliki untuk diriku sendiri.
 
Tapi tidak. Kenyatannya semua yang ada di-Dunia adalah milik Tuhan, dan dia punya hak untuk mengambilnya kembali saat Dia inginkan. Kita manusia hanya bisa pasrah menunggu apa yang akan Dia pinjamkan, dan apa yang akan Dia ambil. Kau tahu kadang Tuhan bercanda dengan cara yang tidak lucu. Dia mengijinkan kita meminjam lebih dari satu miliknya, lalu sesaat kemudian dia mengambil semua tanpa satupun yang bisa kita miliki.

Setelahmu sendiri aku sudah beberapa kali memiliki juga kehilangan. Bagaimana kebahagian dalam kepemilikin bisa terhempas hanya dalam sesaat mata terpejam. Tidak aku tidak mengeluh. Aku pernah jatuh cinta dan terluka. Maka kini aku terbiasa.Aku sedang mengingat kembali apa yang telah Ia ambil dariku. Memutarnya kembali dalam ingatan. Merasakan lagi sakitnya, agar aku lebih kuat.

Aku sudah banyak belajar. Masih aku ingat kau pernah bilang bahwa terkadang yang terbaik datang dari rasa pahit. Seperti kopi pertama yang kau seduh untukku waktu itu. Kopi hitam pekat dengan sedikit rasa asin. Kubayangkan dirimu saat ini sedang tersenyum mengingatnya. Bagaimana sebuah pengalaman unik itu kini menjadi hal yang sangat berharga. Tak terganti.

Kau tahu hal-hal kecil seperti itulah yang membuatku jatuh cinta padamu. Hal-hal kecil itu yang saat ini coba kuingat. Bagaimana dengan naifnya kita merencanakan masa depan disaat kita masih belia. Bermimpi memiliki sebuah rumah kecil ditengah ilalang dengan putra putri kita riang berlari bebas disana. Bahagia datang silih berganti sampai saat akhirnya kau pergi. Lihatlah betapa manusia yang jatuh cinta hanya mengharapkan yang baik, tapi tidak pernah menyiapkan diri bagi kemalangan yang mungkin datang menyertainya.

Saat ini aku sedang memutar salah satu lagu favouritemu, Superman dari Five For Fighting. Berbeda rasanya ketika mendengarnya sendiri tidak bersamamu. Berbeda saat dulu kamu selalu marah saat aku mengatakan Batman lebih kuat dari idolamu si Superman. Dan baju motif ini jadi favourite-ku saat itu



“It may sound absurd but don't be naïve. Even heroes have the right to bleed. I may be disturbed but won't you concede. Even heroes have the right to dream? And it's not easy to be me” Five For Fighting - Superman

Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me : grape_strife@yahoo.co.id


Follow my blog

Jumat, 23 Agustus 2013

Tikung-nologi, mengkaji kegiatan tikung menikung ala kendil….



Apa itu tikung? Tikung secara harfiah diartikan sebagaj sebuah gerakan dadakan atau tidak terduga dalam berkendara, biasanya dilakukan oleh mereka yang pembalap wanna be (pengen jadi pembalap tapi gak kesampean). Di masa sekarang ini Tikung sudah meluas pengertiannya sebagai bentuk kejahatan perebutan cinta, hasyah….

Untuk dicatat posting ini di rangkum dari beberapa sumber, dan obrolan ane dengan orang yang sangat berpengalaman di bidangnya, dalam hal ini bidang tikung menikung jadi trust me, it work.
Ok sebelum melangkah lebih lanjut, ke tip dan trik menikung ada baiknya kita mengtahui terlebih dahulu kenapa harus nikung? Jawabanya simple, karena mendekati cewek yang punya pacar lebih gampang daripada yang jomblo, apalagi yang jomblo perfeksionis.



Pertama, ngedeketin cewek jomblo itu susah, pasti sainganya banyak, soalnya pada berlomba ngedapetinnya. Cewek yang punya pacar lebih gampang, sainganya Cuma 1, PACARNYA…

Kedua, cewek yang jomblo kemungkinanya susah di dapetin, kalau jomblonya baru putus, bisa jadi dia masih trauma ma cowok. Kalau jomblonya dah lama mungkin seleranya tinggi, dan sekali kamu gak masuk kriterianya, mending gak usah ngarep

Ketiga, cewek yang sudah berpasangan sudah mendapatkan criteria yang di idamkanya, menghabiskan waktunya dengan orang yang sama terus dan terus, sangat mungkin mengalami kebosanan dan mungkin perkelahian kecil dengan pacarnya. Kalau kata pepatah mah, tidak ada hati yang tak retak.

Jadi sudah jelas kan bahwa menikung adalah solusi yang bagus, asal kamu tahu caranya.

WARNING : apapun alasannya menikung adalah sebuah “dirty moves” ibaratnya kalau dalam sepak bola ya tackle, efektif untuk merebut bola, tapi rentan kena kartu kuning atau mungkin malah kartu merah. Waspadalah!!! (sampe 3 tuh tanda “ ! ” jadi musti waspada banget).

Ok? Next, bagaimana memulainya? Pertama tentukan target. Pastikan dia sudah punya pacar dengan hubungan yang sudah jalan 3-6 bulan. Yang sering galau atau LDR lebih rekomended. Cari tahu kepribadianya, hobinya, seleranya, dan kalau mungkin tentang pacarnya. Tenang semua itu bisa kamu dapatkan via Social media. Lihatlah di dindingmu banyak cewek galau berkeliaran. #eh?

Untuk masalah target, selain galau juga musti sesuai dengan selera kamu. Jadilah sepesifik. Cari yang benar-benar seperti yang kamu inginkan. Jangan sia-siakan waktumu memilih orang yang akan buat kamu nyesal memilihnya. <<<<< ini apa????

Selanjutnya  factor yang penting dalam misi ini. Be Different. Disinilah kamu memanfaatkan semua info yang kamu himpun sebelumnya. Berusahalah menjadi sosok berbeda dari image pacarnya.

Ilustrasi :
+ Pacarnya adalah orang yang klimis. Kemeja lengan panjang, rambut penuh gel, sepatu pantofel.
- Maka kamu harus datang dengan tampilan casual atau sporty yang santai dan sederhana
+ Pacarnya selalu muji dengan kata-kata, “Kamu cantik, kamu pintar, kamu jago masak”
- Jadilah orang yang pelit pujian, kalau bisa sedikit meledek. “Halah, cantik dari hongkong?? muke lo kayak timbangan tape.” Bisanya habis itu kamu di gantung pake tali beha, kalau selamat lanjutkan pedekate kamu.
+ Pacarnya adalah orang yang sangat perhatian.
- Maka jadilah cuek.
+ Pacarnya tipikal orang yang serius, thinker, ngomongnya bursa saham mulu.
- berarti harus jadi sosok yang humoris, penuh jokes segar, obrolan cetek.
+ Pacarnya gila bola.
- kalau ini agan tetep musti suka bola, bola dan wanita adalah sesuatu yang membuat lelaki benar-benar bahagia.
+ Pacarnya tipikal Sahrul Gunawan, ganteng-ganteng syariah.
- Maka Agan harus jadi saipul jamil #astaga *muntah sejamban

Pokoknya intinya, biarkan dia melihat sesuatu yang berbeda. Tunggulah ketika pujaan hati kamu sedang ada masalah dengan pacarnya atau memasuki masa jenuh, dan dia melihat Agan sebagai sosok yang berbeda, aku jamin perlahan-lahan dia akan berpaling ke Kamu.

Sama seperti saat kamu sangat menyukai sarimi rasa soto ayam, sampai bangun tidur kamu langsung nanya, jadi Ayamku?? Kamu “LALA” banget sama sarimi soto ayam ini karena rasanya yang lezat. Berbulan-bulan  kamu menikmati mi soto ayam ini, nonstop, tanpa ganti rasa.

Tiba-tiba muncul varian lain, sarimi soto koya yang benar-benar koya. Dia datang dengan warna yang berbeda, packaging berbeda, dan tentu rasa yang Koya. Secinta-cintanya kamu dengan Sarimi Soto Ayam, Agan pasti akan tergoda untuk setidaknya mencicipi sarimi soto koya, karena Koya-nya itu. KOYA!!!!!!!!!!

Begitu pula dengan cinta, mas bro. Kamu harus berusaha untuk berbeda dari Sarimi rasa soto ayam, agar dia tertarik ‘mencicipi’, lalu kemudian mencintai. Pastikan rasamu KOYA!!!

Kalau di satu tahap keluar kata-kata “kamu beda banget sama cowokku, kamu koya….”

Itu artinya tinggal finishing touch aja, tendang sekeras-kerasnya sampek gol.

OK sekian tikung-nologi. Posting ini disponsori oleh orang yang kemaren bela-belain beliin aku kopiko 78 degree.  Buat lucu-lucuan aja, sekalian update blog yang udah mulai banyak sarang laba-labanya.


Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me : grape_strife@yahoo.co.id


Follow my blog


Senin, 29 Juli 2013

Maha Cinta Rahwana, Kisah cinta sejati Sang Raja Raksasa


Sisi lain dari kisah pewayangan RAMAYANA. Sebernya aku dah lama denger cerita ini, tapi kemaren habis nonton Sudjiwotedjo  ‘ndalang’ cerita ini jadi pengen ngeshare juga.

Ketika kita mendengar Judul RAMAYANA yang terlintas di sebagian besar masyarakat Indonesia adalah kisah tentang Perjuangan Epik Rama seorang pangeran dari Negara ayodia menyelamatkan istrinya Shinta yang diculik dan hendak di peristri oleh Raja Raksasa Rahwana.

Dalam pelajaran di Sekolah dasar dan SMP biasanya hanya disampaikan pada epos ke-5 saat Rama di bantu pasukan kera yang dipimpin Hanoman akhirnya mengalahkan pasukan Raksasa yang dipimpin Rahwana. Shinta kembali ke pelukan Rama, sedangkan Rahwana gugur dalam perang. Kebaikan mengalahkan Kejahatan, happy ending.


Kenyataanya itu hanya sampai pada epos 5 dari keseluruhan 7 epos Ramayana. Pertempuran di Alengka, kerajaan Rahwana adalah awal dari Epos 6, yang menunjukkan cerita betapa maha cinta-nya si Raja Raksasa Rahwana. Bagaimana disana ditunjukkan bahwa tidak ada yang benar-benar jahat, dan tidak ada yang benar-benar baik. 2 sisa epos ini yang kemaren diangkat oleh Sudjiwo Tedjo  dalam Maha Cinta Rahwana.

Shinta sudah kembali ke daerah hutan Bharata tempat Arjuna membangun kerajaanya ketika dia ketahuan Hamil. Saat itu Rama murka. Dia menuduh bahwa selama masa penyekapan Shinta oleh Rahwana, mereka sempat bercampur dan anak dalam kandungan Shinta adalah anak dari Rahwana.
Shinta sedih atas tuduhan Rama, dia menjelaskan bahwa dia tidak pernah bercampur dengan Rahwana karena kenyataanya Rahwana takut menyentuh Shinta karena dia tahu kalau Rahwana berani menyentuh Shinta, sang putrid tidak akan segan untuk bunuh diri. Ego Rahwana memaksa untuk memiliki Shinta, tapi pada akhirnya Hatinya menang karena tidak tega menyakiti kekasih yang dia Cintai.

Tak lama Rama menuntut Shinta untuk membuktikan kesucianya dengan ritual pati obong. Sebuah ritual melompat kedalam api. Shinta bersedia, demi membuktikan pengabdianya kepada sang suami. Sebuah api unggun besar di buat di alun-alun kota. Di saksikan oleh Rama, Lesmana dan Puluhan warga Shinta melompat kedalam api unggun. Setelah berjam-jam api bergolak dengan panas, api unggun itu padam dan Shinta selamat. Bukti bahwa Shinta suci.

Lesmana dan warga bersorak gembira dengan hasil itu, tapi tidak dengan Rama. Rama masih ragu dengan Shinta. Malam hari setelah Ritual Pati obong dia mengajak Lesmana untuk bicara 4 mata. Dia meminta lesmana untuk membawa Shinta ke tengah hutan Baratha dan membunuhnya. Pada awalnya Lesmana menolak, tapi karena itu adalah perintah dari kaka sekaligus Rajanya akhirnya dia menyanggupi.

Pagi harinya, Lesmana mengajak Shinta ke tengah hutan. Alih-alih membunuh Shinta disana dia membuatkan sebuah rumah pohon untuk Shinta tinggali. Dia menceritakan permintaan Rama kepadanya, Shinta menangis sejadi-jadinya namun berterima kasih pada pada kebaikan hati Lesmana. Lesmana meninggalkan Shinta di tengah hutan dalam keadaan hamil, tapi itu adalah hal terbaik yang bisa dilakukannya untuk menyelamatkan nyawa Shinta.

Dalam perjalanan pulang dia sempatkan berburu Rusa, anak panah yang masih ada darah rusa itu di serahkan ke Rama sebagai bukti bahwa dia telah membunuh Shinta. Rama senang, dan beberapa waktu kemudian menikah dengan adik sulung Rahwana, Surpanakha yang sebelumnya dijadikan tawanan perang. Rama akhirnya menghabiskan masa hidupnya bahagia dengan istri dan selir-selir di kerajaan yang dia bangun.

Nasib lain di alami Shinta. Beberapa bulan setelah dia ditinggal Lesmana di tengah hutan, usia kandungnya sudah sampai pada waktu melahirkan. Saat itu hujan badai diluar. Tanpa pertolongan seorang dukun beranak Shinta berjuang melahirkan anaknya. Dalam rasa sakit yang hebat dia berusaha meraih-raih tirai untuk digenggam sambil dia mendorong anaknya keluar. Malang dia meraih ekor se-ekor ular raksasa. Kaget dan panic, dua anak kembar Shinta lahir, namun Shinta sendiri tidak selamat.

Dalam keadaan kritis itu jiwa Rahwana menerobos keluar dari Dhurma (alam setelah mati) menjemput ke-2 anak kembar Shinta dan menyerahkan dalam asuhan Valmiki (seorang sakti, resi, dewa). Dalam perjalananya ke Kahyangan untuk menemui Valmiki, Rahwana membentangkan dua anak kembar yang akhirnya diberi nama Lava dan Khusa kepada dunia. Dia bertutur “Hai Dunia? Sesungguhnya siapa yang Banjingan? Aku atau Rama?”.

Well ya Ramayana memang merupakan sebuah karya sastra yang mengagumkan. Betapa dalam tiap epos-nya mengundang kita untuk berdecak kagum dengan aksi, emosi, dan penokohan karakternya.
Satu hal tentang Ramayana, di cerita itu tidak ada ada karakter yang benar-benar baik, dan tidak ada yang sepenuhnya hitam. Lihatlah Rama, yang heroic tapi tega menyuruh adiknya untuk membunuh istrinya, dan bahkan menikah dengan adik sulung musuh bebuyutanya. Lihatlah Lesmana, yang loyal dan setia tapi dalam kebingungnya dia memilih menghianati raja sekaligus kakaknya. Lihatlah Shinta, yang setia namun di Hatinya mengagumi Rahwana dengan diam-diam

Lalu Rahwana, sang Maha Cinta. Dia yang sangat Jahat dengan merebut Shinta dari Rama namun tetap mencintai Shinta meskipun dengan cara yang salah. Betapa dia sangat takut untuk menyakiti orang yang dicintainya. Mati untuknya, kemudia menerobos keluar Dhurma untuk menyelamatkan anak dari orang yang di Cintainya. Maha Cinta Rahwana.



======================================

Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me : grape_strife@yahoo.co.id


Follow my blog
http://www.clowreedt.blogspot.com/

======================================

Senin, 08 Juli 2013


Digampar itu sakit. Digampar itu apa??? Sakit.

Yup, sudah lama banget aku gak di gampar sama orang, dan setelah sekian lama enggak di gampar ternyata rasanya tetep sakit. Yang lebih sakit ialah makhluk cantik yang ngegampar aku itu cewek dan cewek itu berstatus pacar orang. Good Job ndil, way to go pokoke.




Seseorang pernah berkata “aku sih lebih mentingin rasa, status berpacaran atau tidak itu cuma penguat kepemilikan”. Iya status berpacaran, jomblo, dan LDR itu hanya label. Ketika kamu pergi ke Restoran, yang membuat kamu ingin balik lagi kesana adalah apa yang disajikan, bukan nama restoranya. Makanya saya mencantumkan status relationship di FB saya single/jomblo. Artinya adalah? Buat ente temen-temen yang sering banget nyuruh eike mandi biar dapat pacar, coba pahami dulu bahwa “mandi gak mandi bodo amat, nggak ngaruh sama kejombloan gue”.

Oke back to topic. Saat ini aku lagi menikmati status “Jomblo” itu. Kenyataanya “Jomblo” itu enak. Bisa keluar sana sini sama siapa aja bebas, paling gak enaknya itu kalau pas tidur. Pacaran tidur bisa sambil meluk pacar,  sedangkan aku kalau tidur meluk guling sambil glesotan di kasur yang spreinya berwarna pink dan gambarnya Dora The Explorer. Aku sendiri gak terlalu mentingin orang yang keluar ma aku itu punya pacar atau enggak. Bodo amat, toh aku jalannya sama dia, bukan ma pacarnya.

Terjadilah kekonyolan diatas, aku digampar sama makhluk cantik yang berstatus pacar orang tersebut. Kita sedang makan saat itu, ketika aku cerita kalau aku habis nonton Despicable me 2 (Film-nya recommended banget) ma temen cewekku yang lain. Tiba-tiba dia jutek gak jelas, pas tak tanya kenapa. Plak!! Sebuah telapak tangan halus melaju dengan kecepatan 90,5 km/jam mendarat indah di pipiku diiringi dengan kata-kata “trus selama ini kamu nganggap aku apa?”.

Aku cuma bisa jawab pasrah “temen???”

“oooh, jadi cuma temen!?!?!?” habis itu dia langsung cabut, untung gak ada acara siram air dari gelas kek yang di tipi-tipi. Akhirnya aku tetep disitu sebentar nenangin diri sambil nahan malu dilihatin orang di warung makan lesahan tersebut kemudian menyusul pergi beberapa saat kemudian.

Aku bukanya gak peka sama yang dia maksut. Yang namanya suka, sayang, dan cinta itu pada akhirnya selalu tentang kepemilikan. Kamu punyaku, aku punyamu, habis perkara. Cuma  gini, kita emang enggak dalam posisi punya label “pacaran” dan dia jelas “in relationship” dengan orang lain. Mungkin beda ceritanya kalau sekonyong-konyong dia tiba-tiba mutusin pacarnya trus ngajak aku jadian (yang itu sangat mustahil).

Aku nggak mau terjebak dengan pertanyaanku dulu pada nona abu-abu, pertanyaan “kenapa kamu tidak bisa tegas memilih? Kenapa susah sekali untuk memilih hitam atau putih? Kenapa kamu selalu abu-abu? Kenapa kamu selalu ragu?”

Aku enggak mau dia menjawab “Dari dulu aku selalu memilih dia, tapi sekarang ada kamu. Kamu yang bikin aku abu-abu, kamu yang bikin aku ragu”. Jawaban jleb kek gini yang aku hindari.

Kalau di inget-inget kejadian kek gini sering banget aku alami. Kalau di tengok kebelakang dalam dua tahu ini. Ada nona abu-abu, trus seorang sahabat baikku, dia yang di seberang pulau, warna ke 2, dia yang sekarang jadi istri orang. Dan orang-orang yang sempet aku posting di blog-ku.

Tapi apapun itu aku tidak bisa menimpakan kesalahan ini sama dia toh aku juga salah jadi sekalian aja disini aku minta maaf sama mbak yang baru aja nge-gampar aku. Semoga kamu lebih bahagia di hari depan. Amin.

Pelajaran hari ini adalah, aku gak bakal makan di tempat itu lagi. Sekian.


Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me : grape_strife@yahoo.co.id


Follow my blog
http://www.clowreedt.blogspot.com/


Rabu, 22 Mei 2013

Tribute to Paolo Fereira

Percayalah, tidak ada yang istimewa dari permainan seorang Paulo Ferreira. Permainannya biasa saja. Ia jelas seorang bek kanan yang cukup bagus di masa keemasannya, dan bukan tanpa alasan mengapa dirinya menjadi rekrutan pertama Jose Mourinho ketika The Special One tiba di Chelsea pada tahun 2004. Tapi level seorang Ferreira hanya sampai di tingkat bagus dan tidak lebih dari itu. Mourinho pernah mendeskripsikannya sebagai pemain yang tidak akan pernah menjadi man of the match tetapi akan selalu mendapatkan nilai 7/10 untuk permainannya. Ferreira adalah seorang pemain yang konsisten, tetapi tidak spesial.




Fakta itulah yang membuat Ferreira hanya menikmati satu musim saja menjadi pilihan utama di Chelsea. Di musim keduanya, cedera membuatnya pelan-pelan kehilangan posisinya di skuat utama karena kalah bersaing dengan pemain lain seperti William Gallas. Bahkan sejak musim itu, Mourinho beberapa kali lebih memilih gelandang seperti Geremi atau Lassana Diarra untuk menjadi bek kanan. Jika Anda seorang Ferreira, barangkali Anda akan merasa terhina karena posisi Anda dipercayakan pada pemain lain yang bahkan bukan pemain di posisinya.

Tetapi apakah Ferreira pernah mengeluhkan hal itu? Tidak pernah.

Jumlah pertandingan yang dirasakan oleh Ferreira di musim-musim berikutnya bersama Chelsea terus menurun. Di musim 2008/09, ia bahkan hanya bermain tujuh kali di liga. Peruntungannya sedikit membaik saat Carlo Ancelotti mengambil alih posisi manajer Chelsea, dan makin membaik ketika beberapa full-back lainnya mengalami cedera sehingga ia semakin sering bermain di musim kedua Ancelotti. Tetapi setelah Ancelotti hengkang, Ketidakberuntungannya datang lagi dan ia harus kembali menjadi pajangan di bangku cadangan.





Ia bahkan memiliki "pekerjaan sampingan" selama menjadi pemanis bangku cadangan selama setidaknya lima tahun terakhir di Chelsea: menjadi translator bagi pemain-pemain Chelsea yang berbahasa Portugis dan belum terlalu bisa berbahasa Inggris. David Luiz adalah salah satu "kliennya" ketika pemain berambut keriting yang gemar tersenyum itu baru datang dari Benfica. Pun begitu juga dengan Oscar. Dan saya yakin, intensitasnya menjadi translator di Chelsea jelas lebih tinggi dibandingkan intensitasnya bermain di pertandingan kompetitif.

Tetapi tak pernah satu kali pun saya membaca komentar negatif dari Ferreira mengenai nasib kurang beruntungnya tersebut. Ia tak pernah terlihat mengeluhkan posisinya.

Barangkali mudah bagi kita untuk menilai bahwa Ferreira tak terlalu mempedulikan masalah bermain atau tidak karena ia pasti mendapatkan bayaran yang cukup tinggi dari Chelsea. Jarang bermain tapi mendapatkan bayaran besar, bagi sebagian dari kita, mungkin dirasa sebagai sebuah kondisi yang begitu menyenangkan. Tetapi, bukankah rasanya mustahil seorang pemain sepakbola tidak ingin bermain di pertandingan kompetitif, mendapatkan puja puji dari suporter, melakukan pekerjaan yang diimpikan sejak kecil, dan lebih memilih untuk menikmati gaji buta semata dengan duduk di bangku cadangan?

Saya pribadi lebih melihat apa yang dilakukan oleh Ferreira selama ini sebagai sebuah bentuk loyalitas pada klub. Ia adalah seorang profesional yang sebenarnya: melakukan pekerjaannya dengan baik ketika dibutuhkan, mendukung tim meski dari bangku cadangan, dan berusaha membantu klub dengan cara membimbing pemain-pemain muda yang baru bergabung dan baru merasakan sepakbola Inggris. Ia berada di klub bukan hanya sebagai seorang pemain, tetapi sebagai seorang profesional yang ingin melihat klub maju dengan melakukan apapun yang dibutuhkan.

Bentuk loyalitas seperti yang ditunjukkan oleh Ferreira adalah hal yang langka di masa sepakbola modern saat ini, sebuah masa di mana uang dan ketenaran adalah segalanya. Mentalitasnya seperti begitu "jaman dulu", baik dari segi permainan, maupun juga dari segi profesionalitas. Ia adalah seorang bek kanan dengan gaya main jadul: ia jarang ikut menyerang dan lebih fokus pada pertahanan. Jelas berbeda dengan gaya main full-back modern yang aktif membantu serangan. Profesionalitasnya pun demikian - ia terasa seperti seorang pemain era lampau yang terjebak di era sepakbola modern.

Hal inilah yang membuat Ferreira begitu spesial dalam hal personal - meski ia tak pernah istimewa dalam hal permainan. Ia terlihat spesial karena ia adalah spesies yang langka di dunia sepakbola modern ini. Dan hal itu pula lah yang mungkin membuat kita akan merasa kehilangan sosok yang akhirnya akan meninggalkan Chelsea setelah kontraknya habis di akhir musim ini. Seorang pahlawan yang tak pernah terlihat istimewa, tak pernah terlalu populer, tetapi loyalitasnya begitu besar. Sebuah loyalitas yang barangkali tidak akan pernah kita temukan dalam diri John Terry atau Frank Lampard sekalipun.








Regard

Grape_Strife/Clowreedt

My World, My Rules

Contact me :

grape_strife@yahoo.co.id