Hai Vit, lama aku tidak menulis surat untukmu. Masih
jelas sekali diingatanku, ketika kau pergi. Saat Tuhan mengambilmu salah satu
berkah terindah yang pernah kupinjam darinya. Berkah yang kuharapkan untuk
kumiliki untuk diriku sendiri.
Tapi tidak. Kenyatannya semua yang ada di-Dunia adalah
milik Tuhan, dan dia punya hak untuk mengambilnya kembali saat Dia inginkan.
Kita manusia hanya bisa pasrah menunggu apa yang akan Dia pinjamkan, dan apa
yang akan Dia ambil. Kau tahu kadang Tuhan bercanda dengan cara yang tidak
lucu. Dia mengijinkan kita meminjam lebih dari satu miliknya, lalu sesaat
kemudian dia mengambil semua tanpa satupun yang bisa kita miliki.
Setelahmu sendiri aku sudah beberapa kali memiliki
juga kehilangan. Bagaimana kebahagian dalam kepemilikin bisa terhempas hanya
dalam sesaat mata terpejam. Tidak aku tidak mengeluh. Aku pernah jatuh cinta
dan terluka. Maka kini aku terbiasa.Aku sedang mengingat kembali apa yang telah
Ia ambil dariku. Memutarnya kembali dalam ingatan. Merasakan lagi sakitnya,
agar aku lebih kuat.
Aku sudah banyak belajar. Masih aku ingat kau pernah
bilang bahwa terkadang yang terbaik datang dari rasa pahit. Seperti kopi
pertama yang kau seduh untukku waktu itu. Kopi hitam pekat dengan sedikit rasa
asin. Kubayangkan dirimu saat ini sedang tersenyum mengingatnya. Bagaimana sebuah
pengalaman unik itu kini menjadi hal yang sangat berharga. Tak terganti.
Kau tahu hal-hal kecil seperti itulah yang membuatku
jatuh cinta padamu. Hal-hal kecil itu yang saat ini coba kuingat. Bagaimana dengan
naifnya kita merencanakan masa depan disaat kita masih belia. Bermimpi memiliki
sebuah rumah kecil ditengah ilalang dengan putra putri kita riang berlari bebas
disana. Bahagia datang silih berganti sampai saat akhirnya kau pergi. Lihatlah betapa
manusia yang jatuh cinta hanya mengharapkan yang baik, tapi tidak pernah
menyiapkan diri bagi kemalangan yang mungkin datang menyertainya.
Saat ini aku sedang memutar salah satu lagu
favouritemu, Superman dari Five For
Fighting. Berbeda rasanya ketika mendengarnya sendiri tidak bersamamu. Berbeda
saat dulu kamu selalu marah saat aku mengatakan Batman lebih kuat dari idolamu
si Superman. Dan baju motif ini jadi favourite-ku saat itu
“It may sound absurd but don't be naïve. Even heroes
have the right to bleed. I may be disturbed but won't you concede. Even heroes
have the right to dream? And it's not easy to be me” Five For Fighting - Superman
Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me :
grape_strife@yahoo.co.id
Follow my blog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar