Pas bangun pagi kemaren saya baru sadar di sudut atas
kamarku ada sarang laba-laba yang gede banget. Artinya saya sudah sangat lama
tidak merawat kebersihan kamar. Mumpung kemaren gak ngampus jadi saya putuskan
untuk tidur lagi. Lah!?
Dari 10 ton sampah yang saya temukan dikamar, ternyata
ada beberapa yang punya nilai historis tinggi. Ada alat make up, kacamata,
bando, CD (celana dalam), CD(beneran), sampai kutang juga ada. Most of all, milik
barisan para mantan dan semua yang pergi tanpa pernah aku miliki..na na na….
Saya sebenernya orang yang sangat teliti menjaga
barang. Buktinya barang-barang mantan yang dah putus bertahun-tahun lalu aja
masih ada di kamarku yang sekarang, padahal saya setidaknya sudah berpindah
kost 3 kali, dan pindah kamar 7 kali. Amazing.
Tanpa disadari saya mulai bernostalgia. Mengingat siapa
pemilik barang apa, Kenangan apa saja yang saya lalui dengan dia, dan ngapain
aja pas berdua dengan dia di kamar. Fix ndil, kamu rusak.
Seseorang bijak bernama Kendil pernah berkata “Saat
kau jatuh cinta kau tidak akan mampu berkata, tapi saat kau patah hati dan
terluka maka ceritamu berjuta-juta”. Itulah yang terjadi barang-barang ini
selalu mengingatkan tentang cerita-cerita dimasa silam entah sedih, pahit atau
bahagia. Satu barang sejuta cerita, bayangkan ada sejuta barang. Maka akan ada sejuta
barang kali sejuta cerita. Itu bisa buat ngelunasin utang Negara.
Yang ingin saya sampaikan disini adalah gak semua
barang yang gak kepake harus dijual di toko bagus atau berniagadotcom. Alasanya?
Pertama barang-barang peninggalan mantan itu gak semuanya bernilai ekonomis
tinggi. Berapakah yang kamu dapatkan jika kamu menjual baju couple kamu yang
udah sobek-sobek kek baju jaman majapahit? Yakinkan diri kamu bahwa harganya
gak akan nyampe buat beli nasi uduk sama lauk + es teh.
Kedua nilai historis barang-barang itu lebih besar
dari nilai ekonomisnya. Saya membayangkan
barang-barang peninggalan mantan tersebut tersimpan dalam kardus yang nanti
akan saya masukan gudang. Suatu saat ketika cucuku maen kerumah pas lebaran. Dia
gak sengaja nemu Celana dalam pink berenda trus nanya “kakek? Ini Segitiga
pengaman siapa?”. Lalu aku akan menjawab
dengan senyum lebar “owh itu punya mantan kakek, bla bla bla”. Kemudian cucuku
yang cowok itu tertarik buat make dan berakhir sering mangkal di taman KB. Astagfirullah
hal adzim.
Kendil juga ngomong “Suatu saat kenangan pahit pun
akan membuatmu tertawa ketika mengingatnya”. Kebodohan-kebodohan masa lalu. Kenakalan-kenakalan
masa remaja. Ditolak pas menyatakan cinta atau bahkan ketika putus. Itu kadang
jadi cerita lucu yang tersendiri.
Sedikit balik ke beberapa bulan yang lalu. Aku tidak
sengaja ketemu dengan Rena mantanku yang kebetulan sedang makan siang disebuah rumah
makan padang. Pertemuan itu ditandai dengan pertanyaan “Dulu kenapa kita putus
ya ndil?”. Dari sana kemudia obrolan pun mengalir tentang kenangan-kenangan
kami dulu dan selesai saat kami haru kembali ke kesibukan masing-masing. Kami dulu
pernah mencinta dan saling menyakiti. Tapi pada satu moment kehidupan dimana
kami sudah saling memaafkan dan tidak ada lagi saling sakit hati. Alasan putus
itu jadi tidak penting lagi. Itu malah jadi lelucon yang menyenangkan dalam
obrolan.
Pelajaran yang saya dapatkan adalah bahwa bagaimanapun
pertemuan, bagaimana terjadi perpisahan selalu ada yang tertinggal. Entah barang,
kenangan, atau rasa. Alasan yang membuat barang-barang yang sudah mulai rusak dan
usang ini layak untuk dijaga dan disimpan. Toh pada akhirnya masa lalu dan
kenangan adalah salah satu alasan yang membuat kita menjadi kita…..
Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me :
grape_strife@yahoo.co.id
Follow my blog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar