Senin, 08 Juli 2013
Digampar itu sakit. Digampar itu apa??? Sakit.
Yup, sudah lama banget aku gak di gampar sama orang, dan setelah sekian lama enggak di gampar ternyata rasanya tetep sakit. Yang lebih sakit ialah makhluk cantik yang ngegampar aku itu cewek dan cewek itu berstatus pacar orang. Good Job ndil, way to go pokoke.
Seseorang pernah berkata “aku sih lebih mentingin rasa, status berpacaran atau tidak itu cuma penguat kepemilikan”. Iya status berpacaran, jomblo, dan LDR itu hanya label. Ketika kamu pergi ke Restoran, yang membuat kamu ingin balik lagi kesana adalah apa yang disajikan, bukan nama restoranya. Makanya saya mencantumkan status relationship di FB saya single/jomblo. Artinya adalah? Buat ente temen-temen yang sering banget nyuruh eike mandi biar dapat pacar, coba pahami dulu bahwa “mandi gak mandi bodo amat, nggak ngaruh sama kejombloan gue”.
Oke back to topic. Saat ini aku lagi menikmati status “Jomblo” itu. Kenyataanya “Jomblo” itu enak. Bisa keluar sana sini sama siapa aja bebas, paling gak enaknya itu kalau pas tidur. Pacaran tidur bisa sambil meluk pacar, sedangkan aku kalau tidur meluk guling sambil glesotan di kasur yang spreinya berwarna pink dan gambarnya Dora The Explorer. Aku sendiri gak terlalu mentingin orang yang keluar ma aku itu punya pacar atau enggak. Bodo amat, toh aku jalannya sama dia, bukan ma pacarnya.
Terjadilah kekonyolan diatas, aku digampar sama makhluk cantik yang berstatus pacar orang tersebut. Kita sedang makan saat itu, ketika aku cerita kalau aku habis nonton Despicable me 2 (Film-nya recommended banget) ma temen cewekku yang lain. Tiba-tiba dia jutek gak jelas, pas tak tanya kenapa. Plak!! Sebuah telapak tangan halus melaju dengan kecepatan 90,5 km/jam mendarat indah di pipiku diiringi dengan kata-kata “trus selama ini kamu nganggap aku apa?”.
Aku cuma bisa jawab pasrah “temen???”
“oooh, jadi cuma temen!?!?!?” habis itu dia langsung cabut, untung gak ada acara siram air dari gelas kek yang di tipi-tipi. Akhirnya aku tetep disitu sebentar nenangin diri sambil nahan malu dilihatin orang di warung makan lesahan tersebut kemudian menyusul pergi beberapa saat kemudian.
Aku bukanya gak peka sama yang dia maksut. Yang namanya suka, sayang, dan cinta itu pada akhirnya selalu tentang kepemilikan. Kamu punyaku, aku punyamu, habis perkara. Cuma gini, kita emang enggak dalam posisi punya label “pacaran” dan dia jelas “in relationship” dengan orang lain. Mungkin beda ceritanya kalau sekonyong-konyong dia tiba-tiba mutusin pacarnya trus ngajak aku jadian (yang itu sangat mustahil).
Aku nggak mau terjebak dengan pertanyaanku dulu pada nona abu-abu, pertanyaan “kenapa kamu tidak bisa tegas memilih? Kenapa susah sekali untuk memilih hitam atau putih? Kenapa kamu selalu abu-abu? Kenapa kamu selalu ragu?”
Aku enggak mau dia menjawab “Dari dulu aku selalu memilih dia, tapi sekarang ada kamu. Kamu yang bikin aku abu-abu, kamu yang bikin aku ragu”. Jawaban jleb kek gini yang aku hindari.
Kalau di inget-inget kejadian kek gini sering banget aku alami. Kalau di tengok kebelakang dalam dua tahu ini. Ada nona abu-abu, trus seorang sahabat baikku, dia yang di seberang pulau, warna ke 2, dia yang sekarang jadi istri orang. Dan orang-orang yang sempet aku posting di blog-ku.
Tapi apapun itu aku tidak bisa menimpakan kesalahan ini sama dia toh aku juga salah jadi sekalian aja disini aku minta maaf sama mbak yang baru aja nge-gampar aku. Semoga kamu lebih bahagia di hari depan. Amin.
Pelajaran hari ini adalah, aku gak bakal makan di tempat itu lagi. Sekian.
Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me : grape_strife@yahoo.co.id
Follow my blog
http://www.clowreedt.blogspot.com/
Rabu, 22 Mei 2013
Tribute to Paolo Fereira
Percayalah, tidak ada yang istimewa dari permainan seorang Paulo Ferreira. Permainannya biasa saja. Ia jelas seorang bek kanan yang cukup bagus di masa keemasannya, dan bukan tanpa alasan mengapa dirinya menjadi rekrutan pertama Jose Mourinho ketika The Special One tiba di Chelsea pada tahun 2004. Tapi level seorang Ferreira hanya sampai di tingkat bagus dan tidak lebih dari itu. Mourinho pernah mendeskripsikannya sebagai pemain yang tidak akan pernah menjadi man of the match tetapi akan selalu mendapatkan nilai 7/10 untuk permainannya. Ferreira adalah seorang pemain yang konsisten, tetapi tidak spesial.
Fakta itulah yang membuat Ferreira hanya menikmati satu musim saja menjadi pilihan utama di Chelsea. Di musim keduanya, cedera membuatnya pelan-pelan kehilangan posisinya di skuat utama karena kalah bersaing dengan pemain lain seperti William Gallas. Bahkan sejak musim itu, Mourinho beberapa kali lebih memilih gelandang seperti Geremi atau Lassana Diarra untuk menjadi bek kanan. Jika Anda seorang Ferreira, barangkali Anda akan merasa terhina karena posisi Anda dipercayakan pada pemain lain yang bahkan bukan pemain di posisinya.
Tetapi apakah Ferreira pernah mengeluhkan hal itu? Tidak pernah.
Jumlah pertandingan yang dirasakan oleh Ferreira di musim-musim berikutnya bersama Chelsea terus menurun. Di musim 2008/09, ia bahkan hanya bermain tujuh kali di liga. Peruntungannya sedikit membaik saat Carlo Ancelotti mengambil alih posisi manajer Chelsea, dan makin membaik ketika beberapa full-back lainnya mengalami cedera sehingga ia semakin sering bermain di musim kedua Ancelotti. Tetapi setelah Ancelotti hengkang, Ketidakberuntungannya datang lagi dan ia harus kembali menjadi pajangan di bangku cadangan.
Ia bahkan memiliki "pekerjaan sampingan" selama menjadi pemanis bangku cadangan selama setidaknya lima tahun terakhir di Chelsea: menjadi translator bagi pemain-pemain Chelsea yang berbahasa Portugis dan belum terlalu bisa berbahasa Inggris. David Luiz adalah salah satu "kliennya" ketika pemain berambut keriting yang gemar tersenyum itu baru datang dari Benfica. Pun begitu juga dengan Oscar. Dan saya yakin, intensitasnya menjadi translator di Chelsea jelas lebih tinggi dibandingkan intensitasnya bermain di pertandingan kompetitif.
Tetapi tak pernah satu kali pun saya membaca komentar negatif dari Ferreira mengenai nasib kurang beruntungnya tersebut. Ia tak pernah terlihat mengeluhkan posisinya.
Barangkali mudah bagi kita untuk menilai bahwa Ferreira tak terlalu mempedulikan masalah bermain atau tidak karena ia pasti mendapatkan bayaran yang cukup tinggi dari Chelsea. Jarang bermain tapi mendapatkan bayaran besar, bagi sebagian dari kita, mungkin dirasa sebagai sebuah kondisi yang begitu menyenangkan. Tetapi, bukankah rasanya mustahil seorang pemain sepakbola tidak ingin bermain di pertandingan kompetitif, mendapatkan puja puji dari suporter, melakukan pekerjaan yang diimpikan sejak kecil, dan lebih memilih untuk menikmati gaji buta semata dengan duduk di bangku cadangan?
Saya pribadi lebih melihat apa yang dilakukan oleh Ferreira selama ini sebagai sebuah bentuk loyalitas pada klub. Ia adalah seorang profesional yang sebenarnya: melakukan pekerjaannya dengan baik ketika dibutuhkan, mendukung tim meski dari bangku cadangan, dan berusaha membantu klub dengan cara membimbing pemain-pemain muda yang baru bergabung dan baru merasakan sepakbola Inggris. Ia berada di klub bukan hanya sebagai seorang pemain, tetapi sebagai seorang profesional yang ingin melihat klub maju dengan melakukan apapun yang dibutuhkan.
Bentuk loyalitas seperti yang ditunjukkan oleh Ferreira adalah hal yang langka di masa sepakbola modern saat ini, sebuah masa di mana uang dan ketenaran adalah segalanya. Mentalitasnya seperti begitu "jaman dulu", baik dari segi permainan, maupun juga dari segi profesionalitas. Ia adalah seorang bek kanan dengan gaya main jadul: ia jarang ikut menyerang dan lebih fokus pada pertahanan. Jelas berbeda dengan gaya main full-back modern yang aktif membantu serangan. Profesionalitasnya pun demikian - ia terasa seperti seorang pemain era lampau yang terjebak di era sepakbola modern.
Hal inilah yang membuat Ferreira begitu spesial dalam hal personal - meski ia tak pernah istimewa dalam hal permainan. Ia terlihat spesial karena ia adalah spesies yang langka di dunia sepakbola modern ini. Dan hal itu pula lah yang mungkin membuat kita akan merasa kehilangan sosok yang akhirnya akan meninggalkan Chelsea setelah kontraknya habis di akhir musim ini. Seorang pahlawan yang tak pernah terlihat istimewa, tak pernah terlalu populer, tetapi loyalitasnya begitu besar. Sebuah loyalitas yang barangkali tidak akan pernah kita temukan dalam diri John Terry atau Frank Lampard sekalipun.
Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me :
grape_strife@yahoo.co.id
Fakta itulah yang membuat Ferreira hanya menikmati satu musim saja menjadi pilihan utama di Chelsea. Di musim keduanya, cedera membuatnya pelan-pelan kehilangan posisinya di skuat utama karena kalah bersaing dengan pemain lain seperti William Gallas. Bahkan sejak musim itu, Mourinho beberapa kali lebih memilih gelandang seperti Geremi atau Lassana Diarra untuk menjadi bek kanan. Jika Anda seorang Ferreira, barangkali Anda akan merasa terhina karena posisi Anda dipercayakan pada pemain lain yang bahkan bukan pemain di posisinya.
Tetapi apakah Ferreira pernah mengeluhkan hal itu? Tidak pernah.
Jumlah pertandingan yang dirasakan oleh Ferreira di musim-musim berikutnya bersama Chelsea terus menurun. Di musim 2008/09, ia bahkan hanya bermain tujuh kali di liga. Peruntungannya sedikit membaik saat Carlo Ancelotti mengambil alih posisi manajer Chelsea, dan makin membaik ketika beberapa full-back lainnya mengalami cedera sehingga ia semakin sering bermain di musim kedua Ancelotti. Tetapi setelah Ancelotti hengkang, Ketidakberuntungannya datang lagi dan ia harus kembali menjadi pajangan di bangku cadangan.
Ia bahkan memiliki "pekerjaan sampingan" selama menjadi pemanis bangku cadangan selama setidaknya lima tahun terakhir di Chelsea: menjadi translator bagi pemain-pemain Chelsea yang berbahasa Portugis dan belum terlalu bisa berbahasa Inggris. David Luiz adalah salah satu "kliennya" ketika pemain berambut keriting yang gemar tersenyum itu baru datang dari Benfica. Pun begitu juga dengan Oscar. Dan saya yakin, intensitasnya menjadi translator di Chelsea jelas lebih tinggi dibandingkan intensitasnya bermain di pertandingan kompetitif.
Tetapi tak pernah satu kali pun saya membaca komentar negatif dari Ferreira mengenai nasib kurang beruntungnya tersebut. Ia tak pernah terlihat mengeluhkan posisinya.
Barangkali mudah bagi kita untuk menilai bahwa Ferreira tak terlalu mempedulikan masalah bermain atau tidak karena ia pasti mendapatkan bayaran yang cukup tinggi dari Chelsea. Jarang bermain tapi mendapatkan bayaran besar, bagi sebagian dari kita, mungkin dirasa sebagai sebuah kondisi yang begitu menyenangkan. Tetapi, bukankah rasanya mustahil seorang pemain sepakbola tidak ingin bermain di pertandingan kompetitif, mendapatkan puja puji dari suporter, melakukan pekerjaan yang diimpikan sejak kecil, dan lebih memilih untuk menikmati gaji buta semata dengan duduk di bangku cadangan?
Saya pribadi lebih melihat apa yang dilakukan oleh Ferreira selama ini sebagai sebuah bentuk loyalitas pada klub. Ia adalah seorang profesional yang sebenarnya: melakukan pekerjaannya dengan baik ketika dibutuhkan, mendukung tim meski dari bangku cadangan, dan berusaha membantu klub dengan cara membimbing pemain-pemain muda yang baru bergabung dan baru merasakan sepakbola Inggris. Ia berada di klub bukan hanya sebagai seorang pemain, tetapi sebagai seorang profesional yang ingin melihat klub maju dengan melakukan apapun yang dibutuhkan.
Bentuk loyalitas seperti yang ditunjukkan oleh Ferreira adalah hal yang langka di masa sepakbola modern saat ini, sebuah masa di mana uang dan ketenaran adalah segalanya. Mentalitasnya seperti begitu "jaman dulu", baik dari segi permainan, maupun juga dari segi profesionalitas. Ia adalah seorang bek kanan dengan gaya main jadul: ia jarang ikut menyerang dan lebih fokus pada pertahanan. Jelas berbeda dengan gaya main full-back modern yang aktif membantu serangan. Profesionalitasnya pun demikian - ia terasa seperti seorang pemain era lampau yang terjebak di era sepakbola modern.
Hal inilah yang membuat Ferreira begitu spesial dalam hal personal - meski ia tak pernah istimewa dalam hal permainan. Ia terlihat spesial karena ia adalah spesies yang langka di dunia sepakbola modern ini. Dan hal itu pula lah yang mungkin membuat kita akan merasa kehilangan sosok yang akhirnya akan meninggalkan Chelsea setelah kontraknya habis di akhir musim ini. Seorang pahlawan yang tak pernah terlihat istimewa, tak pernah terlalu populer, tetapi loyalitasnya begitu besar. Sebuah loyalitas yang barangkali tidak akan pernah kita temukan dalam diri John Terry atau Frank Lampard sekalipun.
Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me :
grape_strife@yahoo.co.id
Jumat, 19 April 2013
Wah udah berbulan-bulan keknya gak posting blog, lama juga. Dari pada
terus-terus ngetik skripsi, ganti suasana, ngetik yang lain dulu.

umh, pernah menemui ungkapan "Cinta karena sebuah alasan akan hilang bersama hilangnya sebuah alasan itu". Barusan aja ketemu dengan ungkapan itu (lagi).
Apa yang salah? Tidak ada. Aku sendiri yakin kalau jika seseorang mencintai sesuai karena suatu alasan (faktor-X, kek acara TV aja), rasa itu akan hilang jika sesuatu itu hilang darinya. Simple. Logis.
Tapi coba kita lihat dari sisi yang berbeda. Disadari atau tidak seseorang butuh alasan untuk mencitai sesuatu. Fisik menarik, harta, jabatan, bakat akademik, kecedasan emosi, Religiusitas. Hal-hal menarik itu yang membuat sesorang mencitai orang lain-nya. Daya saing atau nilai lebih yang membuat seseorang itu sepecial dari yang lain. Alasan yang membuat sesorang itu dicintai dan mencitai.
Tanpa alasan-alasan itu semua orang akan sama. Tidak akan ada nilai lebih, artinya semua pilihan sama, tidak ada pointnya dalam memilih karena semuanya "Sama".
Sedikit OOT, mungkin kalian pernah juga mendengar atau membaca kata "Cowok/Cewek dimana aja sama... Brengsek (matre, gatel, Dsb...). Itu adalah salah satu pernyataan yang aneh, kenapa? Jika dia memang benar-benar merasa begitu? Kenapa dia bingung memilih pasangan? tinggal comot aja di pinggir jalan, gocengan dapet 3. Toh semuanya "sama".
Kembali lagi ke topic awal. Benar gak sih Cinta karena sebuah alasan akan hilang bersama hilangnya sebuah alasan itu? Benar, tapi ketika kedua orang benar-benar mencintai sesuatu, dekat dan saling mengenal lebih jauh. Selalu akan ada alasan-alasan baru untuk jatuh cinta lagi. Bahkan meskipun kita kehilangan satu atau dua alasan untuk mencintai, kita cukup mencari alasan lain untuk mencinta kembali. Inti dari komitmen aku akan selalu mencintaimu, bukan tentang tidak pernah berhenti mencintai, tapi jikapun kehilangan rasa cinta dan alasan, dia akan berusaha mencari dan jatuh cinta lagi.
Oh iya, jadi keinget sama lagunya Pink FT Nate Reus "Just Give me A Reason". Recomend banget buat didengerin.
Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me : grape_strife@yahoo.co.id
Follow my blog
http://www.clowreedt.blogspot.com/

umh, pernah menemui ungkapan "Cinta karena sebuah alasan akan hilang bersama hilangnya sebuah alasan itu". Barusan aja ketemu dengan ungkapan itu (lagi).
Apa yang salah? Tidak ada. Aku sendiri yakin kalau jika seseorang mencintai sesuai karena suatu alasan (faktor-X, kek acara TV aja), rasa itu akan hilang jika sesuatu itu hilang darinya. Simple. Logis.
Tapi coba kita lihat dari sisi yang berbeda. Disadari atau tidak seseorang butuh alasan untuk mencitai sesuatu. Fisik menarik, harta, jabatan, bakat akademik, kecedasan emosi, Religiusitas. Hal-hal menarik itu yang membuat sesorang mencitai orang lain-nya. Daya saing atau nilai lebih yang membuat seseorang itu sepecial dari yang lain. Alasan yang membuat sesorang itu dicintai dan mencitai.
Tanpa alasan-alasan itu semua orang akan sama. Tidak akan ada nilai lebih, artinya semua pilihan sama, tidak ada pointnya dalam memilih karena semuanya "Sama".
Sedikit OOT, mungkin kalian pernah juga mendengar atau membaca kata "Cowok/Cewek dimana aja sama... Brengsek (matre, gatel, Dsb...). Itu adalah salah satu pernyataan yang aneh, kenapa? Jika dia memang benar-benar merasa begitu? Kenapa dia bingung memilih pasangan? tinggal comot aja di pinggir jalan, gocengan dapet 3. Toh semuanya "sama".
Kembali lagi ke topic awal. Benar gak sih Cinta karena sebuah alasan akan hilang bersama hilangnya sebuah alasan itu? Benar, tapi ketika kedua orang benar-benar mencintai sesuatu, dekat dan saling mengenal lebih jauh. Selalu akan ada alasan-alasan baru untuk jatuh cinta lagi. Bahkan meskipun kita kehilangan satu atau dua alasan untuk mencintai, kita cukup mencari alasan lain untuk mencinta kembali. Inti dari komitmen aku akan selalu mencintaimu, bukan tentang tidak pernah berhenti mencintai, tapi jikapun kehilangan rasa cinta dan alasan, dia akan berusaha mencari dan jatuh cinta lagi.
Oh iya, jadi keinget sama lagunya Pink FT Nate Reus "Just Give me A Reason". Recomend banget buat didengerin.
Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me : grape_strife@yahoo.co.id
Follow my blog
http://www.clowreedt.blogspot.com/
Selasa, 08 Januari 2013
09-1-2013 , Untukmu malamku
Entah mengapa jantung ini terasa terus berdabar keras ketika aku mengingat namamu. Seolah telah membatu di ingatanku. Kau tahu Vit? Kadang aku membenci pagi yang memaksaku untuk menyaksikanmu yang telah tiada. Sejujurnya aku lebih menyukai malam. Malam yang mengijinkanku untuk memejamkan mata sesaat dan melihatmu disana, dalam kedamaian.
Dalam mimpiku setiap malam kau tersenyum, seperrti layaknya jantung cahaya berkilauan menyibak malamku yang gelap. Alasanku tidak merindukan matahari. Kau ada disatu titik, dimana semua terlihat samar, dan bagiku kaulah tetap yang paling nyata.
Dalam setiap detik-detik waktu yang dilalui malamku. Selalu ada setidaknya 15 menit aku mengingatmu sebelum terlelap. Iya, sedikit sekali waktu yang kugunakan untuk mengingatmu, tapi rasa itu tidak hilang, dan sekarang sudah tahun kedelapan aku menikmati 15 menit kebersamaan kita menjelang tidur.
=============================================================
Untukmu Malamku
Atas keseluruhan alam semesta.
Aku selalu bergelut dengan rindu yang tak berkesudahan.
Rindu yang senantiasa tumbuh subur didalam jiwaku.
Dan dari rasa rindu itu, ada rasa bahagia yang tidak sedikit.
Rindu.
Rindulah yang menyatukan kita dalam Jarak yang angkuh.
Dan luka.
Luka yang terasa periih, namun mengantarkan kita kepada cinta.
Masih kuingat Renyah suara tawamu.
Sebuah nyanyian malam, yang mengantarkku dalam peraduan.
Perlahan menelanjangi pemikiranku yang congkak.
Hingar bingar malamku, hanyut dalam kesepian tanpamu.
Disana, diujung pelupuk mataku yang masih terjaga.
Hati ini mengumbar tanya.
Pertanyaan-pertanyaan klise yang hanya akan menjadi no dua
kapan kita akan bersama?
=============================================================
Pagi sudah menjelang vit, sepertinya aku harus kembali ke dunia fanaku. Akan kuhitung waktuku yang detik demi detiknya terus berkurang mengantar kita disaat kita akan bersama lagi.
Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me : grape_strife@yahoo.co.id
Follow my blog
http://www.clowreedt.blogspot.com/
Minggu, 06 Januari 2013
Entry Pribadiku 1
Juli 2005
Betapa sepi itu sangat berat kurasa. Dia datang perlahan, mencekik mulai dari leher, menghimpit paru-paruku terlalu kencang, membuatku lupa caranya bernafas. Betapa rasa sakit itu membuat dadaku sesak terasa, hingga tanpa kusadari mata ini sudah berkabut, dan akhirnya berlumuran air mata. Mengapa Sepi tidak pernah terasa sederhana, selalu membuatku meradang dan mempecundangiku dengan caranya yang seperti itu. Menyakakitkan.
Sulit memang ketika Tuhan memiliki keinginan, Dia tidak pernah bisa bersabar. Sukar bagiku untuk menang, terlebih ketika sang takdir yang menjadi lawan. Begitu pula takdir, tak pernah bisa menunggu. Kita, manusia seolah hanyabisa duduk manis menerima, dipaksa untuk merasakan, kemudian dengan sangat sadar, denan penuh kesadaran bahwa tidak mampu merubah apapun didalamnya. Takdir yang seolah memberikan pesan bahwa dunia bukanlah tempat dimana semua keinginan bisa terwujud.
inilah Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang. tapi dari sisinya dia jugalah sang maha kuat. kekuatanya dalam hitungan detik membuatku tersungkur, jatuh kedalam jurang kepedihan. mencabik sedikit demi sedikit dinding dinding jiwaku yang semakin ringkih.
Melanjutkan hidup, tentu saja. Hidup pasti akan berlanjut dengan sendirinya, dan lagi-lagi dia tidak akan menunggu. Tetapi dari kesepian aku belajar bahwa hidup tidak cukup hanya sekedar dilanjutkan. Hidup adalah sesuatu yang patut dirayakan. Kau tahu Vit? Kepergianmu membuat segalanya menjadi terasa sulit. Kepergianmu membuatku bertanya, bagaimana aku akan melanjutkan hidupku dititik dimana Tuhan telah membuat kita bermandikan jarak, berpeluh sepi dan terus menenggelamkanku dalam kekosongan.
Kaulah rindu itu. Kau yang datang sesaat saja dalam pelukan, lalu kini menghempas pergi, sementara aku masih belum puas menari. sialnya, hidup terus berjalan, bergerak maju, tidak menunggu. berjalan congkak, tanpa berpaling padaku yang tertatih-tatih mengikutinya, sendirian.
Selasa, 16 Oktober 2012
For all the times,
You weren't by my side,
For all the times,
You just watched me cry.
Why do you hurt me?
could you see?
See that I need you to love me for me
Please just see
See That what you did was just plain mean
One Simple Word
One simple word was all I had to say
Now it’s a nightmare day after day
leaning in close
Looking into my soul
Everything is quiet
All I had to say was no
Could you see?
See that I need you to love me for me
Please just see
See That what you did was just plain mean
I've never felt this much pain before.
My thoughts are running galore.
Love makes the heart grow fonder.
Yet my heart and mind still wander.
Now I cry
Tears fall
I crawl
Never to stand again
I’ve loved you
Never hurt you
But still I cry
I told you how I felt
You heard me sigh
Everything you put me through,
Hurts me so bad now,
And the pain wont fade away,
So now I have to live with it every day.
Love hurt...
Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me : grape_strife@yahoo.co.id
Follow my blog
http://www.clowreedt.blogspot.com/
Kamis, 11 Oktober 2012
100 Hari Bersama
Untuk dia yang mengisi hariku 3 bulan ini maaf, tidak bisa menjadi yang terbaik
dan "Dia" yang terluka oleh kita. Maaf. Kalian dua warna berbeda, dan aku tidak mendua
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ku lukis indah tiap lekuk hidup mu dengan warnaku.
ku baca tiap raut wajah itu dengan kasih pada jantungku.
warna biru langit menjadi saksi akan itu
Kau lihat?
aneka warna pelangi terbias di danau itu.
kucoretkan indah dengan tinta tanpa warna di atas kanvas tak berwujud,
terlindungi bingkai pada sisi kelam indahnya malam, terangkai padu oleh bintang-bintang.
Dan kau cinta,
tak kupedulikan bentuk, juga untaian kata buruk.
ingin kuceritakan wajar, dan jujur.
Tentang hari-hari seperti ini, tentang waktu,
Masih ingatkah?,
masa itu, kau dan aku, terjerat benang merah kehidupan
benang merah yang disebut cinta,
Gombal, serta sangat memaksa,
sama sepertimu, aku bukan tak ingat,
bukan pula tak peduli,
terlena aku, oleh indah dunia nirwana, yang kita puja,
Pekat hitamnya hidup ini, dan kini semua ter-asing,
Berderai gemilang,
Berkelap-kelip berbintang, bersinar,
Gelap pekat tanpa cahaya
Tak mati oleh masa,
Tersembunyi pada malam,
kusembunyikan rinduku pada langit.
Biarkan dia muncul kembali denagn sinar mentari pagi
Biarkan hangatnya menyapa hati.
Lalu bertahtah kembali
Pabu bercinta, Aku menjelma. .
Jinggalah warnamu, merah dalam sunyi sedana teriak,
sayang tidak terdengar,
telinga ini kini tertuli kata cintamu.
Sunyi-sunyi, sepi, kemudian mati. . .
Atas segalanya yang ada, dan pernah ada.
Bagi rasa yang dulu nyata.
Peluk kasih yang kini tiada.
Awan putihku kini membiru.
Kini ku kaku,
luka itu tak bersahabat, meluap darah, meletup merekah.
kau tahu? hati ini melepuh, meradang, kesakitan kemudian menghitam.
Berdiri sendiri tergetar, menikmati rasa sakit ini
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me : grape_strife@yahoo.co.id
Follow my blog
http://www.clowreedt.blogspot.com/
dan "Dia" yang terluka oleh kita. Maaf. Kalian dua warna berbeda, dan aku tidak mendua
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ku lukis indah tiap lekuk hidup mu dengan warnaku.
ku baca tiap raut wajah itu dengan kasih pada jantungku.
warna biru langit menjadi saksi akan itu
Kau lihat?
aneka warna pelangi terbias di danau itu.
kucoretkan indah dengan tinta tanpa warna di atas kanvas tak berwujud,
terlindungi bingkai pada sisi kelam indahnya malam, terangkai padu oleh bintang-bintang.
Dan kau cinta,
tak kupedulikan bentuk, juga untaian kata buruk.
ingin kuceritakan wajar, dan jujur.
Tentang hari-hari seperti ini, tentang waktu,
Masih ingatkah?,
masa itu, kau dan aku, terjerat benang merah kehidupan
benang merah yang disebut cinta,
Gombal, serta sangat memaksa,
sama sepertimu, aku bukan tak ingat,
bukan pula tak peduli,
terlena aku, oleh indah dunia nirwana, yang kita puja,
Pekat hitamnya hidup ini, dan kini semua ter-asing,
Berderai gemilang,
Berkelap-kelip berbintang, bersinar,
Gelap pekat tanpa cahaya
Tak mati oleh masa,
Tersembunyi pada malam,
kusembunyikan rinduku pada langit.
Biarkan dia muncul kembali denagn sinar mentari pagi
Biarkan hangatnya menyapa hati.
Lalu bertahtah kembali
Pabu bercinta, Aku menjelma. .
Jinggalah warnamu, merah dalam sunyi sedana teriak,
sayang tidak terdengar,
telinga ini kini tertuli kata cintamu.
Sunyi-sunyi, sepi, kemudian mati. . .
Atas segalanya yang ada, dan pernah ada.
Bagi rasa yang dulu nyata.
Peluk kasih yang kini tiada.
Awan putihku kini membiru.
Kini ku kaku,
luka itu tak bersahabat, meluap darah, meletup merekah.
kau tahu? hati ini melepuh, meradang, kesakitan kemudian menghitam.
Berdiri sendiri tergetar, menikmati rasa sakit ini
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me : grape_strife@yahoo.co.id
Follow my blog
http://www.clowreedt.blogspot.com/
Langganan:
Postingan (Atom)