Ada sebuah item yang selalu melekat pada diriku. Sebuah item pemberian seseorang yang sangat special dari masa laluku. Sebuah gelang plastic yang selalu terikat erat ditangan kiriku. Talinya sudah mulai rentan, warnanya sudah memudar. Tapi gelang ini selalu terikat erat di lenganku. Bukti cintaku pada masa lalu.
Gelang sebagai pengikat hubungan mempunyai filsafahnya tersendiri. Gelang merupakan perlambangan bahwa pemberinya akan selalu berada dekat dengan kita, dan senantiasa berdetak bersama dengan denyut nadi. Itulah yang aku rasakan terhadap gelang ini. Dimanapun, kapanpun aku melihat gelang ditangan kiriku aku teringat tentang dia. Memikirkan setiap kenangan indah yang kami alami dan membuatku tersadar untuk tidak melakukan kebodohan. Aku yakin dia selalu berada di dekatku, menjagaku, dan mengingatkanku. Selalu dan selalu bersama dengan setiap denyut nadi, dan waktu yang kulewati.
Aku telah belajar bahwa suatu pribadi terbentuk oleh dua hal, Obsesi akan masa depan dan Memory tentang masa lalu. Orang yang terobsesi akan masa depan akan berusaha dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik karena ada hal yang sangat ingin mereka capai. Mereka tidak cepat puas akan sesuatu dan selalu berusaha memperbaiki diri. Disisi lain orang yang terpaku dan belajar dari masa lalu relative lebih stabil dalam berkembang, namun cenderung lamban. Mereka menyimpan setiap hal, setiap kenangan, setiap kesalahan dan digunakannya untuk belajar agar tidak terulang lagi. Orang seperti itulah aku. Seseorang sangat mencintai masa lalu, bukan terpaku namun bagiku masa lalu tak pernah tergerus waktu.
Banyak kesalahan yang sudah kulakukan dimasa lalu. Banyak yang tersakiti olehku. Tak sedikit penyesalan disana, tak pernah berkurang rasa bersalahku karenanya. Tak pernah terlupa bagaimana aku mengecewakan kedua orang tuaku, sahabatku, dan dia yang tercinta. Dia yang tercinta, yang bahkan sampai saat terakhirnya gagal aku bahagiakan. Dia yang selalu tersenyum sambil berkata “Aku tidak pernah menyesali masa lalu, aku juga tidak pernah takut akan masa depan. Ada kau disini saat ini, dan itu sudah cukup untukku melewati sisa masa hidupku”. Dia yang telah pergi untuk selamanya.
Manusia memiliki sebuah mukjizat yang luar biasa yaitu kemampuan untuk melupakan sesuatu. Bagaimana kita bisa melupakan setiap rasa sakit, Setiap amarah, setiap rasa bersalah. Betapa lupa merupakan sebuah kenikmatan yang nyata begitu kita bisa benar-benar bisa melupakan orang yang telah menyakiti kita. Sayangnya cinta memiliki cara yang berbeda. Cinta selalu membekas, cinta selalu masuk kedalam hati manusia dengan cara yang unik dan berkelas, membuatnya sulit terhapuskan, membuatnya sulit dilupakan. Itulah cinta, cinta disebut cinta karena tidak bisa hilang begitu saja.
Bagiku tak ada yang salah dengan mencintai masa lalu. Masa lalu telah membantu membentuk jati diriku. Bagiku mencintai masa lalu tidak semudah mencintai saat ini dan masa depan. Mencintai masa lalu bukan untuk berlarut-larut dalam kesedihan atau terlarut dalam kebahagian yang terlewat. Mencintai masa lalu adalah agar kita tahu apa yang harus kita lakukan dimasa yang akan datang, belajar menjadi lebih mawas diri, kuat dan dewasa menyongsong masa depan.
Wahai kau masa laluku, kau yang selalu hadir disetiap denyut nadi dan hembusan nafasku. Tak pernah hilang rasaku untukmu, tak pernah hilang memory akan tawamu. Selalu ada doa kupanjatkan kepada Tuhan atasmu. Masalaluku, Cintaku…..
Dedicated to:
Vita Nur Carissa
Regard
Grape_Strife/Clowreedt
My World, My Rules
Contact me :
grape_strife@yahoo.co.id
Follow my blog